Powered By Blogger

Minggu, 03 Januari 2010

Bangka vs Belitung

Meskipun dalam beberapa hal Belitung banyak persamaannya dengan Bangka, yaitu pantai indah, laut biru, pasir putih, dan terumbu karang, Belitung memiliki keunikan tersendiri. Pantai yang lebih spesifik dengan bebatuan yang seolah disusun oleh tangan manusia. Keindahan alam ditambah keanekaragaman flora dan fauna serta kekayaan tradisi dan budaya menjadikan geliat pariwisata Belitung sungguh mencengangkan. Bahkan tak tertahankan. Suka atau tidak, sadar atau belum, ke depan pariwisata Belitung merupakan pesaing tangguh bagi pariwisata Bangka, tempat ibu kota provinsi. Pulau mana yang akan unggul? Waktulah yang akan menjawab. Sengaja atau tidak, dengan trik dan kiat masing–masing, dua pulau dalam satu provinsi ini bersaing memperebutkan wisatawan, terutama wisatawan nusantara. Promosi pariwisata yang gencar dan menyeluruh dilakukan Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) untuk menggaet wisatawan ke Babel, dianggap belum cukup.


Dua kabupaten ini melakukan promosi lagi sendiri–sendiri, mengisi segala ruang yang tidak terjamah oleh provinsi, seperti menerbitkan buku panduan, leaflet, CD, yang semuanya rancak. Persamaan lainnya ialah penghasil timah dan lada. Tetapi, kerusakan lingkungan sungai, kehancuran akibat tambang timah rakyat di Belitung tidak separah di Bangka.


Di Belitung juga ada bandara yang bisa didarati pesawat Boeing 737-400 atau sejenisnya. Saat ini Bandara Hanadjoeddin didarati dua penerbangan sehari, pagi hari oleh Sriwijaya Air dan Batavia Air. Frekuensi penerbangan sewaktu–waktu bisa ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan. Sedangkan melalui laut, pelayaran kapal feri cepat (Jet Foil), Pangkal Pinang (Bangka-Tanjung Pandan (Belitung) dua kali sehari dengan waktu tempuh sekitar lima jam. Tersedia pula pelayaran dengan kapal cepat angkutan sungai danau dan penyeberangan (ASDP), Belitung–Sunda Kelapa, Jakarta. Jika di Bangka ada Pantai Tanjung Pesona yang menawan dengan Hotel Tanjung Pesona dan Pantai Parai Tenggiri Parai Beach Resort, di Belitung ada Bukit Berahu Cottages di pinggir pantai Desa Tanjung Binga lengkap dengan kolam renang dan lapangan golf sembilan hole. Di Pantai Tanjung Tinggi, Sijuk ada "Lor In Hotels dan Resorts". Di Belitung ada pemandian alam "Tirta Merundang Indah" di Desa Air Seruk, Kecamatan Sijuk, 15 km dari Tanjung Pandan. Mudah dicapai dengan berbagai jenis kendaraan, sekitar 30 menit dari Kota Tanjung Pandan.


Keindahan alam juga tampak di Selat Nasik, kecamatan di Pulau Mendanau, sekitar dua jam pelayaran dari Tanjung Pandan ke arah barat. Di sana ada atraksi menarik "Nundak" ikan tenggiri, memancing ikan tenggiri sambil mendayung perahu. Perairan Selat Nasik, kata Kepala Dinas Perhubungan dan Pariwisata, Belitung, Jasagung Haryadi, potensial budidaya rumput laut dan ikan kerapu. Karena itu, Kecamatan Selat Nasik ditetapkan sebagai etalase perikanan dan kelautan Kawasan Barat Indonesia oleh Departemen Kelautan dan Perikanan. Selat Nasik punya beberapa macam kesenian tradisional yang terus dilestarikan, musik stambul pajar, permainan lesong panjang dan begubang. Ada rumah tradisional dengan arsitektur yang usianya 100 tahun lebih.


Batu granit

Sedikitnya ada delapan pulau kecil tak berpenghuni yang masuk Desa Tanjung Binga, Kecamatan Sijuk, yang terkenal dengan keindahan alam, pantai, dan bentuk alamiah batu granit yang memesona. Pulau itu adalah Pulau Burung seluas 12 hektar dengan kebun kelapa dan bukit kecil di tengah pulau. Dinamakan Pulau Burung karena di satu sudut pantai terdapat batu granit setinggi 20 meter yang menyerupai burung. Di Pulau Lengkuas terdapat mercu suar yang dibangun pada masa Belanda. Perairan di sekitar pulau ini banyak terdapat karang laut yang indah sehingga dijadikan objek menyelam oleh wisatawan. Pulau lainnya adalah Pulau Babi, Pegadaran, Lutung, Kera, Jukung, dan Jenang.


Di Belitung, wisatawan petualang bisa menikmati ombak laut sambil memancing pada malam hari dengan perahu bagan nelayan di Selat Gaspar yang memisahkan Pulau Bangka dengan Belitung. Caranya, bisa ikut nelayan bagan atau menyewa bagan berikut awaknya. Memancing di Selat Gaspar adalah obyek wisata eksklusif yang ditawarkan Belitung. Saat ini penduduk Belitung dan orang Jakarta pada akhir pekan memancing di laut dengan kapal sendiri atau menyewa perahu.


Di Tanjung Pandan terdapat Museum Geologi peninggalan kejayaan PT Timah yang pengelolaannya diserahkan kepada Pemkab Belitung. Museum yang menyimpan berbagai koleksi bersejarah dan budaya Belitung ini dilengkapi kebun adalah Tanjungpendam di Tanjung Pandan. Di pantai ini, setiap Juli dan Agustus dilaksanakan upacara ritual. Pulau Belitung kaya keanekaragaman budaya, kesenian daerah,serta atraksi budaya yang menyatu dalam kehidupan masyarakat secara turun–temurun. Luas pulau ini 480.600 hektar, dengan garis tengah timur–barat 79 km dan utara-selatan 77 km.Kabupaten Belitung merupakan wilayah kepulauan terdiri dari 189 pulau besar dan kecil, antara lain Pulau Belitung, Seliu, Mendanau, Nadu, dan Batu Dinding. Puncak tertinggi di Belitung, Gunung Tajam, 500 meter di atas permukaan laut (dpl).


Sedangkan fauna yang terkenal adalah, pelilean (Tarsius bancanus), lutung (Trachyphitecus), kelelawar putih (Pipistrellus vordermanni), burung ruik (Anthracoceros malayanus), seriwang asia (Tersiphpone paradisi), bangau tongtong (Leptoptilos javanicus), burung tutut (Megalaima rafflesii billitonis), nyatoh (Palaquaium rosratum), serta berbagai jenis kantong semar (Nepenthes SPP). Terdapat kawasan pantai yang banyak ditumbuhi mangrove, yaitu di Selindang–Kelapa Kampit. Ada pula ekosistem kerangas yang langka, hanya terdapat di sedikit lokasi, satu di antaranya di Belitung. Lantai hutan yang putih pucat dan suhu panas dengan lebih dari satu jenis tumbuhan pemangsa serangga (karnivora), seperti kantong semar yang oleh masyarakat Belitung disebut ketakong atau kemidokan.


Tarian rakyat. Dalam pembukaan Gebyar Wisata Belitung di Gedung Pertemuan Tanjung Pandan, beberapa waktu lalu, ditampilkan tiga tarian yang dikenal luas oleh masyarakat Belitung. Ketiganya adalah, tari Tebas Berebun dari Pangkal Lalang. Tarian yang lincah dan heroik ini ditarikan oleh enam penari laki–laki berusia belasan tahun yang di pinggangnya terselip sebilah golok. Zapin Kreasi dibawakan enam penari wanita yang elok dari Sanggar Karya Seni Tanjung Pandan. Tari Lesung Panjang ditarikan empat pasang remaja yang lincah dan dinamis. Tiga tarian yang ditampilkan ini sepintas menggambarkan kreativitas seni masyarakat Belitung yang tinggi.

1 komentar: